Tentang Perjalanan

"Hidup adalah tentang sebuah perjalanan, dimana seseorang yang diam menetap tidak akan bisa berkembang sedangkan yang berpindah-pindah selalu mendapatkan kejutan dari sang pencipta yang membuat kita berbeda dari orang lain."

Tentang Kehidupan

"Jangan takut oleh kemarahan orang sehingga kita takut berkata dan bersikap jujur."

Tentang Kesungguhan

"Ketika kamu lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang kesungguhan."

Tentang Kebijaksanaan

"Orang bijak menemukan kebijaksanaannya melalui kerasnya kehidupan."

Tentang Kesabaran

"Sejak kita menginginkan kebahagiaan dan kesuksesan, sejak itu pula kesabaran menjadi kewajiban kita."

Kamis, 11 Agustus 2016

Jangan Lukai Hatinya, Doakan Sajalah..



Wajah lelah itu hanya menunduk, sambil tetap tersenyum. Aku tahu, kalimat yang dilontarkan oleh seseorang barusan begitu membebani perasaannya. 

"Harusnya carilah teman (suami), biar tak lagi sendirian. Mungkin saja dengan demikian penyakit akan sembuh". 

Sebuah kalimat penuh perhatian (barangkali), ketika melihat sahabat yang sudah sangat 'matang' masih hidup sendiri. Katanya 'peduli', tetapi tidakkah ada tempat yang sunyi untuk sekedar menasehati?. 

Kucoba alihkan pembicaraannya, agar tidak diteruskan hingga membuat wajah pucat itu semakin terluka. 

"Minta saja temani sama saudara, Aisyah..takutnya jika di rumah sendiri, lalu tiba-tiba pusingnya kambuh ga da yang tahu", sambil memegang tangannya kupilih kata agar gadis cantik ini tak lagi menunduk. Aku berharap dia paham arti genggaman tanganku lewat bahasa kalbu, " sabar ya, kawan". Ku lihat dia tersenyum, cahaya kembali membinar di bola mata perempuan berjiwa kuat ini.

Engkau cantik kawan, sholehah dan baik budi. Jika saat ini separuh Dien belum tersempurnakan, itu bukan salahmu. Akan ada saat yang tepat dengan skenario spektakuler yang Allah siapkan. Rasaku membatin.

Entah 'semangat' dari mana, yang tadi berceloteh kembali menimpali.
"Beneran, jika sudah ada pasangan, jadi yang nyesek di kepala bisa keluar", sambungnya berapi-api.

Astaghfirullah..

Ingin kumenimpuknya dengan bantal yang ada didekatku, biar ia diam dan tak lagi mengeluarkan kalimat yang sangat tidak sesuai dengan situasi dan kondisi.


***

Skenario hidup manusia itu berbeda-beda. Ada yang lancar jaya bahkan terlihat tanpa halangan. Pendidikan lancar, setelah wisuda langsung kerja, ga berapa lama berselang lalu ketemu jodoh. Sebulan menikah langsung hamil dan ditahun pertama pernikahan sudah punya anak. Ada juga yang tersendat-sendat, tapi tidak di semua bagian pastinya.  Bahkan ada yang tertatih-tatih hingga letih. Tetapi tahu kah kita?, semua yang dijalani tak pernah luput dari pengamatan-NYA.

Dia, Allah yang Maha Kuasa, tak pernah tidur, tak pernah bosan mendengar rintihan-rintihan hamba-NYA. Kasih sayangnya tiada batas. meski terkadang kita selalu bertanya "kenapa?". Padahal Allah yang Maha Tahu, segala yang terbaik untuk kita.

Heeeiii!
Anda siapa?
Menceramahi, melukai, merasa paling tahu?

Sampai dimana pengetahuanmu tentang perih yang menyembilu?
Sampai dimana engkau tahu setiap kegalauan yang menyiksa itu?
Tahukah engkau secara detail permasalahan yang berjibaku?

Jangan tambah lagi luka di hatinya.
Jangan lagi bebani dia dengan pertanyaan-pertanyaan tak perlu,

Cukup doakan, atau bantulah dalam senyap.
Karena tentang iman, Allah penilainya. 



*Bersama Lembayung, Padang 110816


Senin, 01 Agustus 2016

Berapa Lama Sebaiknya Tinggal Di Rumah Orang Tua Setelah Menikah?



Pernikahan, adalah momen yang dinanti-nanti oleh siapapun yang masih lajang atau belum memiliki pasangan. Bagaimana tidak, hidup bersama dalam ikatan pernikahan jauh lebih indah. Beban hidup bisa dipikul bersama, berbagi cerita, suka dan duka. Akan lebih bermakna  lagi jika segala keindahan itu ditujukan semata-mata karena Allah, diniatkan sebagai ibadah, berharap kehidupan yang penuh berkah. Insyaallah..

Menikah, tidak cukup hanya bermodalkan hasrat dan keyakinan semata. Tetapi yang  lebih penting adalah menyatukan visi dan misi rumah tangga yang akan dibangun. Itulah sebabnya, dalam Islam perlu dilakukan proses ta’aruf singkat (bukan berkhalwat), yang salah satu tujuannya adalah mengemukakan visi dan misi tersebut. Diawal perlu disampaikan, Rumah Tangga seperti apa yang akan dibangun, konsepnya bagaimana, langkah kedepannya seperti apa. Jika sudah ditemukan persamaan konsep, silahkan lanjut ke proses khitbah (meminang).

Anda dan orangtua setidaknya terpaut perbedaan usia minimal 17 tahunan. Hidup dizaman yang berbeda dan pastinya akan melahirkan pola pikir yang tak sama. Di dunia, meski kembar identik sekalipun, pasti akan memiliki perbedaan sifat dan sikap. Tak ada yang sama persis. Dalam pernikahan, perbedaan-perbedaan inilah nantinya yang akan melahirkan ‘pergesekan”.

Seminggu dua minggu setelah menikah, adalah masa-masa manis beradaptasi dengan keluarga yang baru saja disatukan. Masih banyak toleransi dan saling memahami.  Jika setelah resepsi pernikahan kita tinggal di rumah orang tua atau mertua, paling lama hanya butuh waktu tiga bulan hingga melahirkan sebuah penilaian. Setelah itu akan muncul ‘ekspresi” dan intervensi. Entah itu tentang basa basi, tatakrama atau hal-hal lain yang bisa saja dikomentari pihak ketiga atau sebaliknya. Itu mutlak ada. Yang berbeda hanyalah cara mengungkapkannya. Ada pihak yang ekspresif, ada juga yang diam tapi sewaktu-watu dapat meledak dan merusak. Apalagi jika di rumah tersebut juga ada saudara ipar dan dan keluarga lainnya. Semakin banyak lah pasang mata yang memandang lalu berkumandang.

Jadi jika anda adalah pasangan muda yang hendak menikah, jika tak ada hal lain yang mengharuskan anda tinggal serumah dengan orang tua ataupun mertua. Segeralah berfikir untuk mencari rumah untuk tinggal berdua. Maksimal 3 bulan setelah pernikahan. Meskipun rumah kontrakan,  itu jauh lebih baik. Karna selain melatih diri untuk lebih mandiri, anda juga  akan lebih mudah mengayuh biduk menuju arah yang disuka.  Kita sendiri yang tentukan. Karena terkadang, justru dengan berjaraklah ikatan kekeluargaan itu terasa kuat. Pastinya, dengan tetap menjaga silaturahim.

Percayalah..begitu akan lebih baik.



Padang, 2 Agustus 2016