" Jadi atribut yang harus kalian pakai adalah : satu ! Pakaian hitam Putih, bawahan Hitam, baju Putih ga boleh kaos. Harus Kemeja. Dua ! Pakai Kalung yang terbuat Jengkol. Tiga ! Pakai Topi yang terbuat dari bola bewarna kuning, dikasih tali. Empat. Tidak ada yang bawa tas, Pakai kantong kresek. Semua atribut harus dipakai dari rumah. Jam 6.30 harus sudah berada dilapangan. Ingat ! jangan terlambat", jelas pemuda gondrong ini.
Masyaallah, aku bergidik. Kenapa semua yang berada disini terlihat begitu menyeramkan. Di kampus berlokasi dekat perbukitan inilah aku terdampar. Kulirik jam tangan. jarum panjang diangka 10, jarum pendek diangka mendekati empat, kata guru SD ku dulu itu berarti jam empat kurang sepuuuuu...luh. Pintaaaaar...
"Bisakah dikumpulkan semua atribut gila itu dalam waktu singkat?" batinku. Ga apa-apa. Bismillah...dari kampus menuju pasar raya Padang. Ini tantangan biasa. Apalah artinya dibandingkan kebahagiaanku bisa masuk kampus keren ini.
Keliling pasar, semua sudah lengkap kecuali topi bewarna kuning. Kenapa kuning ?, ya karna bendera Fakultas MIPA kuning. Biar semakin menjiwai katanya. Kembali ku teringat seringaian dan suara menggelegar senior fakultas tadi. Sempat fikiran nakal ku berkeliaran, " benerkah mereka mahasiswa disini ?, kenapa ada yang brewokan begitu ?". Pertanyaanku baru terjawab setelah masa yang indah untuk dikenang tetapi tak ingin diulang ini terlewati. Rupanya para senior sengaja selama libur panjang membuat penampilan seseram mungkin. Dan kembali tampan dan rapi setelah masa ospek selesai. Hehehe...kamu tertawa?, itu artinya masa ini memang asyik untuk dikenang.
"Pa, katanya harus topi warna kuning, tapi tadi dicari-cari ga ada. Adanya warna putih, coklat dan merah" keluhku.
"Beli saja yang putih, nak. Nanti Papa cat", kata papaku.
"Memang papa ada cat kuning?" tatapku serius. Papa masuk kedalam, dan keluar membawa sekaleng cat minyak.
"Ini kan warna orange, Pa" sambutku.
"Ga apa-apalah, lagian sudah malam begini kemana akan kita cari" jelas lelaki 43 tahun ini. Diam-diam aku semakin bersyukur memiliki ayah seperti papa. Perhatian beliau full. Tak sanggup kumelukiskan betapa besarnya kasih papa pada ku. Beliau pintar, kata orang aku mewarisinya. Benerkah?
" Baiklah, Pa..kita cat saja" jawabku sambil ketawa. Alhamdulillah..kalung dari kulit jengkol, kantong kresek, pakaian lengkap sudah. Besok ku harus bangun pagi-pagi. Jangan sampai telat.
***
Setengah Tujuh kurang lima menit. Alhamdulillah. Tak terlambat. Pas. Langsung kuberlari menuju barisan mahasiswa baru yang telah duluan datang.
Mendengar instruksi, dan perintah-perintah tak masuk akal. Tapi masih dalam batas wajar. Kadang ku tersenyum sendiri, ngeliat satu persatu temanku dikerjain. Lihat Riki. Mahasiswa sejurusan denganku dari Palembang itu. Tiba-tiba disuruh berdiri ditempat agak tinggi, lalu diminta terus menerus berteriak..Dum..dum..dum. Berlagak seperti Tarzan. Haha..
Sejenak lamunanku buyar, ada senior yang memanggil lantang : "Kamu, yang topi orange kedepan. Ukur luas lapangan ini dengan sebatang korek api, anak eksak kan?, kamu pasti tahu bagaimana caranya".
Wadduh..ini lapangan kan luas banget. Allah..kuatkan aku.
Tapi aku bersyukur, masih mending begini daripada disiram terasi atau disuruh merayap dan berbalik seolah-olah menembak musuh dengan pistol dari telunjuk dan jempol, atau makan telur rebus, dibuka dengan satu tangan dan dimakan dalam hitungan sepuluh.. Wuuuuueeek....bisa tersedak dan anyirnya ga tahan
"Gi, capek..kita kok dibeginikan ya?, seperti tak ada harga diri", keluhku saat pulang pada Yogi.
"Biar sajalah..memang ini yang harus kita lewati, toh tinggal dua hari lagi. Nikmati saja", jawabnya enteng. Asik..bersama Yogi dunia jadi terasa mudah. Sampai sekarangpun, ditujuh belas tahun persahabatan kami, Yogi masih begitu. Tenang dan menjalani segalanya dengan riang.
***
Hari kelima.
"Yang Topi Orange, kedepan..". Aku disiram
Hari keenam.
"Yang Topi orange, kedepan ". Dipasangin kacamata jengkol lalu harus menemui senior yang berada disana satu-satu sambil bilang " Uni..Uda, saya cantik kan?". "Uni..Uda, saya cantik kan?". Bisa dibayangkan betapa kelihatan bodohnya aku. ..hahaha
Seminggu topi orange mengukir derita indahku.
*Padang, 290316
Mengenang kekompakan bersama, Papa.
Selamat Hari Lahir, Pa..Love U