Minggu pagi yang cerah..
Sebetulnya hari ini adalah hari liburnya ODOP. Ya, di komunitas ODOP sabtu, minggu tidak di wajib kan menulis. Seneng sekali, ini bener-bener wadah belajar yang bikin pemula sepertiku merasa enjoy dan tidak tertekan, mentor kami Bang Syaiha. Beliau sabar sekali membimbing kami (semoga jadi pahala ya, bang. aamiin allahumma aamiin )
Namun entah mengapa, sepertinya aku sudah mulai merasakan efek adiktif. Menulis jadi mencandu. Seperti rinduku pada secangkir cappucino atau teh hangat setiap hari. Bahkan xanthin yang memprovokatori terbentuknya kristal-kristal uric acid hingga bikin sendi-sendi nyeripun kadang agak terabaikan. Saking suka ku pada minum ini. Tapi candu menulis, aku yakin 1000 % tanpa efek samping. Paling resikonya adalah jadi terkenal..hehe
Baiklah, ini cerita ku hari ini. Harapannya sih, rangkaian aksara ini bisa bermanfaat. Itu saja !!. Eiiitss..(he..senyam senyum)
Tahun lalu sekitar bulan Juni 2015, aku diundang oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar untuk mengisi materi tentang Pelayanan Kefarmasian pada acara pelatihan untuk tenaga farmasi disana. Bagiku, diundang jadi narasumber seperti ini adalah kebahagiaan. Selalu ada energi demi melihat binar semangat dari yang mendengarkan sedikit motivasi atau pun ilmu yang kubagi. Jadilah perjalanan Padang - Pagaruyung tak menyisakan lelah sedikitpun.
Pagi berangkat dengan berbekal 'alat tempur' yang telah dipersiapkan sejak malam. Aku harus tampil prima, karna akan datang ke negri beristana. Pagaruyung Batusangkar. Dinas kesehatan berlokasi tidak jauh dari objek wisata yang selalu menjadi tujuan wisatawan ini.
Aku berangkat dengan menaiki bis umum. Di perjalanan yang jarak nya tidak begitu jauh dari tujuan, naik lah seorang ibu berbaju kurung. Usianya kuperkirakan lebih dari 50 tahun, tetapi terlihat sebagai anak mudayang bersemangat. Beliau duduk persis disampingku. Ketika duduknya telah terasa nyaman, Langsung beliau keluarkan 'sedekah', seulas senyum. Kubalas juga dengan senyum terindah. Aku juga ingin bersedekah, ah..
"Ibu mau kemana ?" sapa nya. Dia memperhatikan, jas putih yang ku pakai.
" Mau ke Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar,bu...ada acara di sana" santun ku jawab tanya ibu yang mungkin usianya sebaya dengan mama ku.
" Oo..ibu juga mau kesana, kami ada pelatihan kader Posyandu " sambungnya.
"Iya, bu?, kebetulan sekali..kita bareng-bareng ya,bu..nanti kita dijemput panitia di terminal"
"Alhamdulillah, berarti ibu ga perlu naik ojek lagi". Beliau kelihatan senang sekali. Jarak lokasi acara memang jauh dari terminal.
" Sudah lama ibu jadi kader posyandu ?" tanya ku lagi
" Sudah 5 tahun, nak". Beliau memanggil "nak" setelah tadi ku perkenalkan diri.
"Jauh ya, ibu pergi pelatihan..tapi sepertinya ibu sangat bersemangat" lanjut ku.
Sejenak beliau menerawang, aku tidak tahu apa yang dibayangkannya. Lalu mengalirlah cerita.
Ibu tidak bersekolah tinggi, dan hanya ibu rumah tangga biasa. Kadang ibu berfikir, kalau amalan rutin saja rasanya tidak cukup untuk membawa ibu ke surga. Apalagi dosa juga pasti banyak. Ibu ingin sekali berbuat hal yang bermanfaat untuk orang lain. Akhirnya ibu coba aktif jadi kader posyandu, membantu ibu-ibu bidan saat ada kegiatan kesehatan di desa. Ikut melayani masyarakat jika ada yang butuh bantuan. Ibu ingin masyarakat sehat, mengerti tentang arti kesehatan. Jika ada yang tidak ibu pahami, ibu berdiskusi dengan bu bidan. pastinya yang ibu lakukan sebatas hal yang layak ibu kerjakan. Jika ditanya honor, mungkin tidak seberapa, tetapi alhamdulillah ibu punya KMS.
"KMS ?, Apa istimewanya bagi ibu ini?..bukan kah itu adalah sebuah Kartu Menuju Sehat untuk mencatat tumbuh kembang balita yang datang ke posyandu ?" fikir ku
Aku mengernyitkan dahi. Sepertinya beliau cerdas, langsung menangkap heran ku.
"Bagi ibu, KMS itu bukan sekedar Kartu Menuju Sehat, tetapi juga Kartu Menuju Surga". Dengan ikhlas menjalani tugas sebagai kader posyandu, ibu berharap agar yang sedikit ibu lakukan ini menjadi pahala. Sehingga bertambah juga berat timbangan kebaikan di pengadilan Allah nanti. Pastinya jika ikhlas bisa ibu jaga"
Subhanallah...
Dada ku teras begitu sesak mendengar penuturan ibu ini. Sekolahnya tidak tinggi, tetapi beliau begitu memahami makna hidup yang hakiki. Jika disini ada tim kreatif siaran Kick Andy, akan kuminta mereka untuk mengundang . Biar kisah beliau menginspirasi siapa saja di negri ini. Khususnya kami tenaga kesehatan di pelayanan dasar.
Semoga kita tak hitung-hitungan lagi dalam berbuat kebaikan..
Karna Allah pasti akan slalu memperhatikan..
Demikian.
Mba Helen ini katanya baru belajar nulis tp tulisannya sdh top banget!
BalasHapusBener kok Mbak Nindyah..Saya baru sekarang aktif menulis. Dulu pernah coba, tapi ga rutin :)
HapusUniii.. Keren euy.. Semoga rajin nulis terus..
BalasHapusAamiin..Insyaallah, bang Syaiha. Trimakasih..
HapusJadi pengen kopi,huaaa
BalasHapusJadi pengen kopi,huaaa
BalasHapusYuk, kesini aja Ana..Uni bikinin..:)
HapusJudulnya memikat. Kecanduan menulis? Saya juga. Bahkan sudah pada tahap lebih akut : kesurupan inspirasi! Then, i like this : "Kadang ibu berfikir, kalau amalan rutin saja rasanya tidak cukup untuk membawa ibu ke surga. Apalagi dosa juga pasti banyak. Ibu ingin sekali berbuat hal yang bermanfaat untuk orang lain". Last, teruslah menginspirasi, Mbak Helen. Horas bah!! #SokSokSumatraan #Wkwkwk
BalasHapusWsaaah,saya seneng banget Mas Ken nyempetin mampir kesini :)...Hehehe, beneran sampe kesurupan ?..:).Insyaallah, Mas Ken, saya akan terus menulis. Makasih, ya..:)
HapusJudulnya memikat. Kecanduan menulis? Saya juga. Bahkan sudah pada tahap lebih akut : kesurupan inspirasi! Then, i like this : "Kadang ibu berfikir, kalau amalan rutin saja rasanya tidak cukup untuk membawa ibu ke surga. Apalagi dosa juga pasti banyak. Ibu ingin sekali berbuat hal yang bermanfaat untuk orang lain". Last, teruslah menginspirasi, Mbak Helen. Horas bah!! #SokSokSumatraan #Wkwkwk
BalasHapusaaaahhh uni helen,,, baru tau ada blog nya krn "LGBT" kmrn, eh sekarang jadi ketagihan nunggu post berikut nya... saya suka,,, saya suka,,, semangat ODOP nya ya Uni... :)
BalasHapusHehe..makasih suppornya a, Diah..uni masih blajar kok :)
HapusSalam buat anak2, ya..
keren, suka uni
BalasHapus