Jumat, 18 Maret 2016

Bola jadi Doa ?

"Selain kriteria utama, kamu punya kriteria tambahan tidak buat calon suami nanti ?"
Hmmm..klo bisa nih, aku pengen suamiku nanti bisa memainkan gitar, jadi kami kan bisa nyanyi bersama...hehehe"....
"Waaaah, so sweet..." sambutku spontan sambil menempelkan kedua telapak tangan dipipi dan menerawang keatas, menghayal.
"Klo kamu apa. Hel ?, ada jugakah ?" Ita tiba-tiba menepuk pundak yang membuat lamunanku buyar dan menguap. 
"Ada" jawabku lantang. "Aku mau suamiku nanti suka Bola. Cowok itu baru macho klo suka bola" jelasku. 

Itu adalah percakapan semasa kami gadis bersama teman-teman se kos. Setiap kali membahas tentang hal ini, kantuk langsung hilang. Gelak tawa membahana, saling melempar bantal jika ada yang kami rasa sangat menggelikan. Ah, masa lajang kadang seru juga untuk dikenang. Tapi ga mau ah diulang. Karna nikmat dihari yang sekarang tak tergambarkan.  

Alhamdulillah, ga berapa lama setelah itu, kami semua menikah. Masing-masing cuman berselang beberapa bulan. Kami dipertemukan Allah dengan lelaki kami masing-masing yang telah DIA janjikan. 

Pada saat bikin biodata ta'aruf, sama sekali tak ada kutuliskan kriteria tambahan yang sempat ku sebut-sebut sebelumnya. Yang paling ditekankan adalah sefikroh dan tertarbiyah. Sampai saat ta'aruf pun aku juga tak menyinggung tentang bola...hehehe.

Dikhitbah dan akhirnya akad nikah. Statuskupun berubah. Seorang Istri. Prosesnya sangat singkat. Hanya satu bulan saja. Kami hanya berjumpa tiga kali sebelum menikah. Saat ta'aruf, Khitbah dan Skrining di KUA. Telfonan langsung cuma satu kali. Pada saat, calon suamiku menanyakan mahar apa yang aku pinta. Selebihnya komunikasi diperantarai murobbi kami. Sempat temanku bertanya " kenapa mau menikah dengan lelaki yang tidak dikenal sebelumnya ?, tidak adakah keinginan untuk menyelidiki siapa dia ?. Saat itu tidak ada keinginan untuk melakukannya. Menurutku, tidak mungkin Murobbi ku memperkenalkan dengan orang sembarangan. Pasti beliau sudah tahu tentang track record seseorang sebelum memutuskan untuk "memproses" kami. Aku tahu siapa murobbiku. Sekian tahun ku dibinanya. Beliau bukan saja guru, tapi juga sudah seperti saudara kandung. Alhamdulillah, sampai sekarang kami hidup bahagia. Cinta kami bersemi ba'da akad. Sungguh Allah Maha Kuasa, tiba-tiba saja rasa cinta menelusup ke sanubari saat pertama kali kumencium punggung tangannya.



Ketika usia pernikahan kami satu tahun, aku semakin tahu klo suamiku sangat menyukai bola. Lemari pakaian kami yang tiga pintu, separuhnya dipenuhi oleh kaos bola. Uda ku, (demikian ku memanggil suami tercinta), takkan bergeming jika ku ajak bercerita saat lagi asyik nonton bola di depan televisi. Berbagai ekspresi terlihat saat Uda lagi serius nonton bola. Kadang mengepalkan tinju jika bola memantul dari tiang gawang hingga gagal gol, atau tiba-tiba memelukku saat klub kesayangannya mampu menyobek gawang lawan. Sesekali uda berteriak keras, "goooooooool" sampai lupa kalau kami tinggal diperumahan.

Pernah suatu hari listrik di rumah mati. Uda tiba-tiba merayuku : " Yang, kita keluar yuk....nyari makanan, uda mau traktir Cifa". Cifa (Asysyifa) adalah panggilan sayang Uda padaku. Hmm..aku senang, langsung ke kamar dan siap-siap untuk berangkat. Di jalan Uda melihat kiri kanan seperti sedang mencari-cari. Katanya mau makan soto, tapi beberapa tempat jualan soto telah terlewati. Aku diam saja. Akhirnya uda berhenti di Kafe yang ada menu soto plus TV nya nyala. Onde Mande, rupanya uda ngajak kluar gara-gara mau nonton bola..hahaha. Jadilah aku menemani sambil menikmati soto selama 90 menit. Hmmmm..., sungguh aku takkan protes tentang hal ini, karna ternyata, kata canda ku bertahun-tahun yang lalu dianggap sebagai doa. Dan saat ini aku membuktikannya. Diam-diam aku tersenyum, mau nanya sama Ita sahabatku dulu, "Apakah suaminya juga pandai bermain gitar ?"




14 komentar:

  1. Sungguh hebatnya kuasa doa.
    Keren euy pengalamannya.

    Salam kenal ya 😊.
    #ODOP2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget,Deasy..Kata adalah Doa. Ternyata bener adanya. Makasih, ya...salam kenal juga Deasy...:). Uni Helen ODOP Batch 1

      Hapus
  2. Sungguh hebatnya kuasa doa.
    Keren euy pengalamannya.

    Salam kenal ya 😊.
    #ODOP2

    BalasHapus
  3. MasyaAllah Uni,..

    menyejukkan sekali Uni ada pesan yang disampaikan dngan cara yg sangat lembut. canda bisa jadi doa...

    kalau aku sering Nangis sih dengar ustadz yg bacaan Quran nya merdu penuh harp gitu uni... apa bisa jadi doa yah uni...eits kok jdi curhat gini...

    oia panggilan k'suaminya socute Uni...Semoga keluarganya di berkahi dan Samawa Uni. Amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Smg Eka kelak di karunia suami yang mencintai Alqur'an..aamiin..insyaallah...ga da yang tdk mgk,Ukhti..

      Aamiin..mksh,doanya Eka...:)

      Hapus
  4. MasyaAllah Uni,..

    menyejukkan sekali Uni ada pesan yang disampaikan dngan cara yg sangat lembut. canda bisa jadi doa...

    kalau aku sering Nangis sih dengar ustadz yg bacaan Quran nya merdu penuh harp gitu uni... apa bisa jadi doa yah uni...eits kok jdi curhat gini...

    oia panggilan k'suaminya socute Uni...Semoga keluarganya di berkahi dan Samawa Uni. Amin

    BalasHapus
  5. Kapan saya ajak nonton udanya ah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah, bakalan asik tuh. Ternyata bang Syaiha suka bola juga..hehe..

      Hapus
  6. Balasan
    1. Makasih,Ulfa..
      Alhamdulillah..tantangan ODOP minggu ketiga tertunaikan..hehe

      Hapus
  7. Balasan
    1. Hehe..makasih,mba indri...blajar romantis ba'da akad nikah..;)

      Hapus