"Suami saya gajinya kecil, mbak. Anak-anak beli pakaian saja satu tahun sekali. Saya bosan, mbak. Hidup rasanya tak berubah", lirih wanita seumuran adikku ini bercerita. Wajahnya menunduk lesu, layu dan tiada gairah. Sementara anaknya sedang asyik berkejar-kejaran dengan anakku. Betapa nyamannya jadi anak kecil, yang mereka tahu hanyalah bermain dan tersenyum, tanpa harus mengerti seberat apa hidup saat ini.
Kutatap wajah ayu wanita ini baik-baik. Aku yakin tak ada persoalan serius dalam rumah tangganya. Meskipun tadi dia katakan gaji suaminya kecil, tetapi kuperhatikan anak-anaknya berpakaian rapi. Meskipun tak baru, tapi bersih dan tidak lusuh. Kembali kualihkan pandangan pada teman adikku ini, bercelana kulot dan atasan kaos lengan panjang. Kulirik jilbabnya, ada merek jilbab favoritku.
"Vin, apakah selama ini Mas Andre pernah selingkuh?" tanyaku. Serta merta Vina, demikian wanita yang sedang berkeluh kesah didepan ku ini dipanggil, tiba-tiba terperanjat.
"Setahu saya tidak, Mbak. Malah Mas Andre sayang banget sama saya dan anak-anak".
"Alhamdulillah. Kalau marah Mas Andre suka galak tidak? mukulin kamu misalnya?", pancingku lagi.
"Boro-boro mukulin, mbak. Bicara kasar saja Mas Andre ga pernah. Paling klo saya ada salah, dia nasehati saya, tapi dengan kata-kata yang santun",jawab Vina spontan.
"Alhamdulillah. Oya, Mas Andre ada silaturahim kah sama keluargamu?, gimana sikapnya sama ibu bapakmu, Vin", satu lagi peluru kulepaskan.
"Masyaallah, Mbak..Mas Andre itu sopan banget. Dia betul-betul menghormati ibu bapak saya. Kayaknya sayang banget malah, mbak. Dia perlakukan ibu bapak saya seperti perlakuannya terhadap orangtua sendiri". Seperti air yang lepas dari kran yang baru diputar, Vina menjelaskan panjang lebar. Lancar. Jelas bahwa yang disampaikannya fakta, bukan rekayasa seperti kebanyakan acara reality Show yang sering tayang di TV.
Aku tersenyum. Vina bengong ketika aku menepuk-nepuk pundaknya.
"Vina sayang, hidupmu nyaris tanpa kekurangan. Kamu cantik, punya suami baik, dianugerahi anak-anak yang lucu, punya keluarga lengkap yang saling menyayangi. Syukurilah itu, adinda. Jangan karna terfokus pada sesuatu yang belum kamu dapatkan, nikmat yang telah ada diabaikan", nasehatku. Vina manggut-manggut menyimaknya. Seperti seorang siswa yang diberi pengertian oleh guru bimbingan konseling karna nilai merah.
"Vina tahu kenapa Mbak tadi menanyakan pertanyaan-pertanyaan itu?", sambungku. Vina mendongakkan kepalanya yang sedari tadi memandang lantai rumah. Jari-jari lentiknya sibuk memainkan ujung baju. Diplintir, ditarik, sesekali benang-benang bajunya dicabut. Aku ga bisa menahan senyum melihatnya. Dia betul-betul lugu dimataku.
Mbak tanyakan itu ke Vina, karna itu adalah contoh masalah yang saat ini sering terjadi. Bisa dibayangkan jika kondisi seperti itu yang sedang kita hadapi, suami selingkuh, main tangan, ga menghormati orang tua kita, bukankah rumah tangga seperti neraka?. Masalahmu sepele, Vina cantik. Toh Mbak lihat Mas Andre kerja keras kok setiap hari. Jika kamu rasa belum mencukupi, kamu banyak-banyak saja bersyukur. Bukankah syukur itu mengundang nikmat?. Dengan demikian kamu akan merasa lebih bahagia. Daripada berkeluh kesah begini, ntar nikmat yang ada dicabut Allah lho, mau?", lanjutku.
"Tidak..tidak, Mbak. Aku tak mau. Aku akan bersyukur..Aku bahagia. Katanya sambil menggenggam tanganku dan mengucapkan istighfar berkali-kali. Lalu iya bergegas berdiri.
"Lha, kamu mau kemana, Vin?", reaksinya bikin ku terkaget-kaget.
" Makasih banyak ya, Mbak. Telah ngingetin dan ngasih nasehat. Aku banyak salah sama Mas Andre, mbak .Aku istri yang tak berterima kasih. Pulang dulu ya, Mbak. Aku mau menemui suamiku. Pengen minta maaf. Aku ga ingin jadi istri durhaka, Mbak". Vina bicara sembari bersiap-siap menanggil anak-anaknya.
"Sama-sama, Vin. Kamu baik-baik dijalan ya.." sambungku sambil melepas kepergiannya.
Ah, wanita..
Betapa banyaknya godaan untukmu.
Villa Anggrek, gerimis senja 260416
Sepatuuu... memang wanita itu banyak godaannya... semoga kita tetap menjadi wanita shaleha yang pandai bersyukur ya uni...
BalasHapusSepatuuu... memang wanita itu banyak godaannya... semoga kita tetap menjadi wanita shaleha yang pandai bersyukur ya uni...
BalasHapusAamiin..allahumma aamiin. Trimakasih, Mbak Indri sholcan..:)
Hapus