Rabu, 06 April 2016

Penjelasan Angela tentang "Obat Generik, Obat bermerek dan Obat Paten "


Hai Devila ? apa kabar ?, gimana, si Oma sekarang ? Minum obatnya didampingikah ? Sesuai petunjuk yang dijelaskan Apoteker kemaren tidak ?. Hmmm, mudah-mudahan kamu berubah jadi baik ,ya..ga sebel terus-terusan seperti kemaren..hehhe.

Sore ini indah sekali, ada lengkungan pelangi terlihat dari teras rumah. Sambil menyeduh secangkir teh hangat, ia berencana melanjutkan tulisan yang dipersiapkan untuk sebuah antologi. Hmm, Angela lagi semangat banget menulis nih. Hampir setiap hari bercengkrama dengan keyboard laptop. Merangkai aksara hingga membentuk kalimat sesuai hati dan imajinasi. Angela tahu, menjadi penulis itu tidak mudah, tapi inilah proses yang sedang dijalani dan dinikmati. Tentang hasil, biarlah itu urusan Allah, gumamnya.

Lha, Devila lagi ngapain itu nyeramahin Oma nya?, bilang obat-obat yang oma dapat dari Puskesmas kemaren itu cocoknya buat masyakat kelas MIPA (Apa ?, oya..Miskin dan Papa).
 “ Ga, mentereng, Oma..obat apaan ini ?, paling isinya juga tepung. Ih, obat generik..bukan level kita oma. Mending beli obat Paten aja” ulasnya dengan senyum angkuh stadium 4.

“Eeeitsss.., ini ga bisa dibiarkan dan harus diluruskan”, Angela bertekad. Jangan sampai deh, masyarakat dibodoh-bodohi. Eh, apalagi tuh ! Katanya tajir, tapi minum obat dihemat-hemat biar bisa nyisain uang buat arisan. Hahahha... Tajirmu nanggung, Vil..
Nah, biar kamu ga salah kaprah lagi tentang apa itu obat Generik, Paten dan bermerek,denger keteranganku baik-baik yaaaa...

Obat Paten yaitu hak paten buat industri farmasi yang melakukan riset dan menemukan obat baru. Nah, untuk waktu sekitar 20 tahun, industri Farmasi tersebut diberi kewenangan untuk memproduksi dan memasarkan obat tersebut. Selama masa hak paten, tidak boleh ada industri lain yang memproduksi dan memasarkan dengan nama generik tanpa izin. Contohnya Amoxil, antibiotik yang ditemukan Beecham. Jadi, obat paten sebenernya hanya satu merek. Dan, Paten disini bukan berarti obat yang paling ampuh..hehe, mengerti kan, Vil ?

Jadi, ketika masa paten obat tersebut suadah lewat, biasanya perusahaan farmasi bersaing untuk memproduksi ala generiknya. Obat generik ini nama obat yang tertera sama dengan kandungan zat aktif obat tersebut. Contohnya ; Parasetamol, Amoksisilin, Klorfeniramin maleat, Isosorbid Dinitrat dan lain-lain.

Adalagi obat generik bermerek. Ini yang banyak disebut masyarakat sebagai obat Paten. Obat Generik bermerek ini adakah obat generik yang diberi merek dagang oleh perusahaan yang memproduksinya, Contohnya ; Ponstan, Amoksan dan lain-lain.

Sesungguhnya, tak ada perbedaan yang mendasar dalam proses pembuatan obat generik dan obat merek tadi. Kandungan zat aktifnya sama. Mutu, manfaat, khasiatnya dan standar keamanannya juga sama. Hanya saja kemasan dan tampilannya yang dibuat semenarik mungkin oleh perusahaan yang memproduksi obat bermerek. Di bikin warna warni, disain kemasan dibikin cantik dan dipromosikan seekslusif mungkin hingga harganya melejit sampai 200% dibanding obat generik.

Bagaimana jelas, vil ?. kamu masih mau bilang Obat Generik ga keren. .hhehhe. Sama, bray..yang penting kan khasiatnya..

Oya, satu lagi. Katanya kamu hobby banget nyisa-nyisain obat. Ga dihabisin, jika sakit mulai reda, disimpen dan sewaktu-waktu diminum lagi bila sakit. Ada antibiotik juga kamu sisain ? Amboooiiii..Devilla, kamu belum baca ya tulisan Angela tentang Logika Antibiotika. Bahaya banget, jika minum antibiotik ga sesuai aturan. Duuuh..kamu harus sering-sering diskusi sama Apoteker ya, Vil..biar Update..

Sudah dulu ya..
Demikian penjelasan Angela..

Semoga bermanfaat..




***
Cerita Obat antara Devila dan Angela
Hanya ada di www.helenasysyifa.co.id dan www/labirintoska.co.id



0 komentar:

Posting Komentar