Hadist tentang 6 Hak Muslim Atas Muslim
َعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم حَقُّ اَلْمُسْلِمِ عَلَى اَلْمُسْلِمِ سِتٌّ: إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ, وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ, وَإِذَا اِسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْهُ, وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اَللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ, وَإِذَا مَاتَ فَاتْبَعْهُ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Dari Abu Hurairah Radhiyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam, yaitu bila engkau berjumpa dengannya ucapkanlah salam; bila ia memanggilmu penuhilah; bila dia meminta nasehat kepadamu nasehatilah; bila dia bersin dan mengucapkan alhamdulillah bacalah yarhamukallah (artinya = semoga Allah memberikan rahmat kepadamu); bila dia sakit jenguklah; dan bila dia meninggal dunia hantarkanlah (jenazahnya)". (Riwayat Muslim)
Dari Tsauban Maula, Rasulullah SAW bersabda :
" Barangsiapa menjenguk orang sakit, maka dia benar-benar duduk di kebun surga, sehingga jika dia berdiri hendak pulang, maka ditugaskan 70 ribu malaikat menyertai dia, mereka (para malaikat) mendoakan keselamatan untuknya hingga malam tiba" (HR. Muslim)
Subhanallah.
***
Betapa mulianya Islam, mengatur hidup manusia sedemikian rupa. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi ada tata caranya, semua lengkap dijelaskan dalam Alqur'an dan Hadist. Adalah sebuah penyesalan besar kelak yang kita rasakan jika hidup tidak mengikuti aturan-NYA.
Bicara tentang membezuk saudara sesama muslim yang sakit, mungkin diantara kita sudah sering melakukannya. Alhamdulillah jika itu sudah menjadi kebiasaan. Disamping untuk menghibur dan memberi semangat bagi si sakit, membezuk juga akan menjadi jalan untuk kembali mengingat segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Bagaimana tidak, bukankan nikmat terbesar setelah iman adalah kesehatan?
Sebagian besar ibadah yang kita lakukan membutuhkan kekuatan fisik. Artinya, dengan fisik yang sehat, maka kenikmatan ibadah tersebut akan lebih terasa. Katakanlah Shalat, Puasa dan Naik Haji. Mungkin dalam ibadah-ibadah tersebut ada keringanan yang diberikan sesuai dengan kondisi kesehatan, karna islam tidak pernah memberatkan umatnya. Hanya saja, akan lebih nyaman jika kita melaksanakannya dalam kondisi fisik yang bugar.
Kembali kepada bahasan perihal membezuk tadi. Satu hal yang juga harus kita perhatikan jika berniat membezuk adalah "menyegerakan". Syaitan pasti akan berusaha menghalang-halangi setiap niat baik. Ada saja alasan yang membuat kita sering menunda-nunda. Besok saja, hari ini sibuk. Lusa saja, cuaca kurang bagus. Nanti saja, kondisi tubuh lagi kurang fit. Berjuta hambatan bisa saja menjadi alasan. Akan tetapi, bisakah kita bermain-main dengan maut?
Mati memang tak harus menunggu sakit. Untuk menemui ajal juga tidak harus sakit parah. Akan tetapi, bagaimana kalau saudara yang rencananya mau kita bezuk, keburu meninggal sebelum kita temui. Sehingga niat bezuk berubah menjadi takziah. Tidakkah kita menyesal?
Jadi marilah kita biasakan untuk menyegerakan niat baik, karena sedetik kedepan, tiada yang tahu apa yang terjadi. Wallahua'lam
Subhanallah.
***
Betapa mulianya Islam, mengatur hidup manusia sedemikian rupa. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi ada tata caranya, semua lengkap dijelaskan dalam Alqur'an dan Hadist. Adalah sebuah penyesalan besar kelak yang kita rasakan jika hidup tidak mengikuti aturan-NYA.
Bicara tentang membezuk saudara sesama muslim yang sakit, mungkin diantara kita sudah sering melakukannya. Alhamdulillah jika itu sudah menjadi kebiasaan. Disamping untuk menghibur dan memberi semangat bagi si sakit, membezuk juga akan menjadi jalan untuk kembali mengingat segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Bagaimana tidak, bukankan nikmat terbesar setelah iman adalah kesehatan?
Sebagian besar ibadah yang kita lakukan membutuhkan kekuatan fisik. Artinya, dengan fisik yang sehat, maka kenikmatan ibadah tersebut akan lebih terasa. Katakanlah Shalat, Puasa dan Naik Haji. Mungkin dalam ibadah-ibadah tersebut ada keringanan yang diberikan sesuai dengan kondisi kesehatan, karna islam tidak pernah memberatkan umatnya. Hanya saja, akan lebih nyaman jika kita melaksanakannya dalam kondisi fisik yang bugar.
Kembali kepada bahasan perihal membezuk tadi. Satu hal yang juga harus kita perhatikan jika berniat membezuk adalah "menyegerakan". Syaitan pasti akan berusaha menghalang-halangi setiap niat baik. Ada saja alasan yang membuat kita sering menunda-nunda. Besok saja, hari ini sibuk. Lusa saja, cuaca kurang bagus. Nanti saja, kondisi tubuh lagi kurang fit. Berjuta hambatan bisa saja menjadi alasan. Akan tetapi, bisakah kita bermain-main dengan maut?
Mati memang tak harus menunggu sakit. Untuk menemui ajal juga tidak harus sakit parah. Akan tetapi, bagaimana kalau saudara yang rencananya mau kita bezuk, keburu meninggal sebelum kita temui. Sehingga niat bezuk berubah menjadi takziah. Tidakkah kita menyesal?
Jadi marilah kita biasakan untuk menyegerakan niat baik, karena sedetik kedepan, tiada yang tahu apa yang terjadi. Wallahua'lam
Jazakillah khairan katsira Uni, saya sering begitu. (Jadi malu)
BalasHapusSama2, Mbak Nindy. Sebetulnya ini adalah peringatan buat diri uni juga. Smg selanjutnya kita bisa menyegerakan semua kebaikan yang telah diniatkan. Aamiin
HapusSyukran, Mbak Nindy..sudah berkunjung kesini..:)
Jleb banget dech... aku pernah juga terlambat jenguk... terimakasih uni... sangat bermanfaat..
BalasHapusJleb banget dech... aku pernah juga terlambat jenguk... terimakasih uni... sangat bermanfaat..
BalasHapusSama2, mbak indri..ini buat self reminder juga...:)
Hapus